Selasa, 01 Oktober 2013

COMPUTER RADIOGRAPHY


Pengertian

Computed Radiography adalah proses digitalisasi gambar yang menggunakan lembar atau photostimulable plate untuk akusisi data gambar (Ballinger, 1999). Dalam Computed Radiography terdapat system komponen utama yaitu, Image Plate (IP), Image Reader, Image Console dan Imager. 
Komponen-komponen yang terdapat pada Computed Radiography antara lain :

Kaset

Kaset pada Computed Radiography terbuat dari carbon fiber dan bagian belakang terbuat dari almunium. Kaset CR hanya berisi plate yang dilapisi phospor /  storage phospor screens (barium fluorohalide), bentuknya seperti IS namun tanpa film sehingga dapat dipakai berulang-ulang kaset ini berfungsi sebagai pelindung dari Imaging Plate.

Imaging Plate

merupakan komponen utama pada sistem CR yang berfungsi menyimpan energi sinar x, imaging plate terbuat dari bahan Photostimulabel phosphor. Dengan menggunakan Imaging Plate memungkinkan proses gambar pada sistem komputer radiografi untuk melakukan berbagai modifikasi.
Proses yang terjadi pada Imaging Plate di mulai pada saat terkena penyinaran sinar-x , Imaging Plate akan menangkap energi dari sinar x kemudian disimpan oleh bahan phosphor yang akan dirubah menjadi data digital dengan Laser Scanner di dalam Image Reader. Setelah Imaging Plate melalui proses scanning, gambaran akan di tampilkan pada monitor komputer, sementara Imaging Plate masuk ke bagian data penghapusan (erasure) untuk dibersihkan sehingga dapat digunakan kembali untuk pasien yang lainnya.

Image reader 

Image reader berfungsi sebagai pembaca dan mengolah gambar yang diperoleh dari Image plate. Semakin besar kapasitas memorinya maka semakin cepat waktu yang diperlukan untuk proses pembacaan Image plate, dan mempunyai daya simpan yang besar. Waktu tercepat yang diperlukan untuk membaca imaging plate pada image reader yaitu selama 64 detik. 
Selain tempat dalam proses pembacaan, Image reader mempunyai peranan yang sangat penting juga dalam proses pengolahan gambar, sistem transportasi Image plate serta penghapusan data yang ada di Image plate. Image reader sudah dilengkapi dengan monitor yang berfungsi untuk menampilkan gambar yang sudah di baca oleh Image reader disebut dengan image console. 

Image Console

Image console berfungsi sebagai media pengolahan data, berupa computer khusus untuk medical imaging dengan touch screen monitor. Image console dilengkapi oleh bebagai macam menu yang menunjang dalam proses editing dan pengolahan gambar sesuai dengan anatomi tubuh, seperti kondisi hasil gambaran organ tubuh, kondisi tulang dan kondisi soft tissue. Terdapat menu yang sangat diperlukan dalam teknik radiofotografi yaitu kita bisa mempertinggi atau mengurangi densitas, ketajaman, kontras dan detail dari suatu gambaran radiografi yang diperoleh.

Proses Pembentukan Gambaran/Bayangan pada Computer Radiography (CR)

Secara ringkas proses produksi gambar digital pada Computed Radiography adalah Imaging Plate (IP) diekspose dengan sinar-x, maka akan terbentuk bayangan laten pada IP. IP yang telah diekspose ini dimasukkan pada Image Plate Reader. IP kemudian di scan dengan helium-neon laser (emisi cahaya merah) sehingga kristal pada IP menghasilkan cahaya biru. Cahaya ini kemudian dideteksi oleh photosensor dan dikirim melalui Analog Digital Converter ke computer untuk diproses. Setelah gambar diperoleh, IP ditransfer ke bagian lain dari Imaging Plate Reader untuk dihapus agar IP tersebut dapat digunakan kembali. Gambar yang telah discan kemudian dimasukkan ke dalam komputer untuk diproses lalu ditampilkan pada monitor atau film (Ballinger, 1999). 

Tahapan- tahapan pada imaging plate :

Exposure

Imaging plate merupakan lembaran yang dapat menangkap dan menyimpan bayangan laten, terdiri dari lapisan phosphor dan lapisan pendukung. Imaging plate biasanya digunakan dengan ditempatkan ke dalam kaset. Imaging plate setelah itu kita lakukan eksposi dengan menggunakan sinar x. Sinar x yang menembus obyek akan mengalami atenulasi sehingga enersi dari sinar x tersebur ditangkap oleh imaging plate dalam bentuk datadigital.
Fungsi imaging plate sebagai penangkap gambar dari pasien yang dieksposi seperti pada film konvensional. Struktur Imaging Plate terdiri dari; Protective Layer,Phosphor Layer, Suporting Layer, Backing Layer,Bar Code Layer. Imaging Plate diletakkan didalam kaset, setelah itu kita lakukan eksposi dengan menggunakan sinar x. Sinar x yang menembus obyek akan mengalami atenulasi sehingga enersi dari sinar x tersebur ditangkap oleh imaging plate dalam bentuk data digital.

Stimulate

Stimulate Merupakan alat pengolah dari gambaran laten pada imaging plate menjadi data digital. Gambaran laten pada Imaging plate dibaca dengan laser scanner, setelah diubah menjadi data dapat diolah dengan bantuan komputer untuk memberikan data baik tentang pasien maupun segi teknis. Dengan image reader memungkinkan mendapatkan gambaran dalam waktu yang singkat, dibuat untuk mendapatkan image yang stabil dan berkualitas serta untuk meminimal radiasi yang dikeluarkan.
Bayanggan tersebut kemudian distimulasi dengan Photo Stimulable Phosphor (PSP) yang fungsinya untuk mengubah bayangan laten pada IP menjadi cahaya tampak.

Read (pembacaan)

Dengan menggunakan Photo Multiplier, cahaya tampak tersebut di tangkap dan digandakan serta diperkuat intensitasnya kemudian diubah menjadi sinyal elektrik. kemudian sinyal-sinyal ini direkonstruksikan menjadi sebuah gambaran yang dapat dilihat oleh layar monitor.

Erasure (penghapusan)

Setelah proses pembacaan seselai, data gambar pada imaging plate secara otomatis akan dihapus oleh Intense Light sehingga imaging plate dapat digunakan kembali

Sistem Pengolahan Citra Pada CR (Computed Radiography)


Pembacaan Bayangan Pada Imaging Plate (IP)IP dieksposi dengan sinar-X, maka akan menghasilkan gambar laten padaIP. IP yang telah dieksposi ini dimasukkan dalam slot pada IP reader device yangakan memindahkan IP. IP kemudian discan dengan helium-neon laser (emisicahaya merah dengan panjang gelombang 633 nm) sehingga kristal pada IPmenghasilkan cahaya biru-violet (panjang gelombang 390-400 nm). Cahayainikemudian dideteksi oleh  photosensor  dan dikirim melalui analog digital converter  (ADC) ke komputer untuk diproses. Setelah gambar diperoleh, IP ditransfer ke bagian lain dari IP reader device untuk menghapus sisa-sisa gambar agar IP dapatdigunakan kembali (Papp, 2006).Gambar 1 : Proses pembacaan gambar di dalam IP reader 

A.   Keuntungan
  1. Computed Radiography mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan radiografi konvensial, antara lain :
    1.      Angka pengulangan yang lebih rendah karena kesalahan-kesalahan faktor teknis.
    2.      Resolusi kontras yang lebih tinggi dan latitude eksposi yang lebih luas dibandingkan emulsi film radiografi.
    3.      Tidak memerlukan kamar gelap atau biaya untuk film ( jika gambar tidak ditampilkan dalam hard copy).
    4.      Kualitas gambar dapat ditingkatkan. 
    5.      Penyimpanan gambar lebih mudah baik dengan hard copy maupun penyimpanan elektronik. ( Papp, 2006). 

B.   Kelebihan
Keterbatasan dari Computed Radiography antara lain : 
  1. Biaya yang cukup tinggi untuk IP, unit CR reader, hardware dan software untuk workstation.
  2. Resolusi spatial rendah.
  3. Pasien potensial untuk menerima radiasi yang overexposed.
  4. Computed Radiography (CR) dapat mengkompensasi overeksposure, sehingga radiografer terkadang member eksposi yang berlebih pada pasien.
  5. Adanya artefak pada gambar akibat proses penghapusan IP yang kurang baik. ( Papp, 2006).
 
Scanner Scanning
adalah alat untuk membaca informasi sinar-x yang diterima oleh kaset CR / PSP secara analog dan merubah informasi tersebut menjadi data digital, sementara scanning merupakan proses nya, dan scanner adalah alatnya atau bisa juga disebut Digitizer.
cara kerja scanner :

  1. kaset yang akan dibaca di tandai dengan barcode terlebih dahulu agar sesuai dengan pasien dan pemeriksaan
  2. didalamnya terdapat reaktor laset (optical), dengan bantuan sinar laser untuk merangsang aktifasi phospor (stimulate) dan detektor (PMT) untuk menangkap emisi phospor sebagai informasi yang akan dioleh menjadi data
  3. data tersebut diolah dan divisualisasikan dalam format digital
  4. setelah selesai proses scan, informasi yang ada pada plate kemudian dihapus dengan memaparkan sinar intensitas tinggi supaya plate bisa dipergunakan kembali.
  5. seluruh sistem itu digerakkan secara motorik / mekanik 
    Scanning dilakukan selama 20 ms per garis, sinyal yang diterma PMT masih berwujud analog lalu didigitalisasi oleh digitizer.

Tidak ada komentar: