Jumat, 11 Oktober 2013

SEKILAS TENTANG CT SCAN


Sejarah perkembangan ct scan
Generasi pertama
Perkembangan ct scan yang pertama menggunakan prinsip translation-rotation. Hanya memiliki 1 atau 2 detektor untuk 1 kali scanning dan memerlukan waktu 130-135s untuk melakukan satu kali scanning. Berkas sinar x yang keluar berbentuk pencil. Dapat melakukan rotation sebesar 180 derajat. CT Scan generasi pertama digunakan untuk pemeriksaan kepala.
Kekurangan ct scan generasi pertama yaitu tidak dapat menampilkan intensitas sinar x yang besar, maka dari itu pada pemeriksaan ct scan dengan generasi pertama harus menggunakan bantal air yang dikelilingkan dikepala pasien yang bertujuan untuk menyerai radiasi agar dapat menghasilkan gambaran yang baik.
Generasi kedua
Untuk ct scan generasi kedua memiliki prinsip yang sama seperti ct scan generasi pertama yaitu menggunakan prinsip tranlation-rotation tetapi untuk ct scan generasi kedua sudah menggunakan detektor berjenis series. Dan waktu dalam melakukan satu kali scanning yaitu 150s. Ct scan generasi kedua memiliki detektor sebanyak 30 buah dan bergerak seperti kipas pada saat melakukan 1 kali scanning.
Kerugian dari ct scan generasi kedua adalah meningkatnya radiasi hambur, maka dari itu di jendela kolimator nya ditambah dengan filter yangberbentuk dasi kupu-kupu. Tetapi memiliki keuntungan yaitu waktu melakukan scanning lebih cepat. Untuk ct scan generasi kedua masih digunakan untuk pemeriksaan kepala.
Generasi ketiga
Ct scan generasi ketiga memiliki prinsip kerja yaitu rotation, artinya tube sinar x dan detektor berputar sebesar 360 derajat dengan waktu scanning nya yaitu 1s. Detektor yang digunakan oleh ct scan generasi ketiga ini berjumlah 960 buah dan berkas sinarnya seperti kipas. Kekurangannya yaitu terdapt artefact ring jika terjadi kerusakan pada detektornya. Untuk ct scan generasi ketiga dapat melakukan scanning untuk whole body (seluruh tubuh).
Generasi keempat
Ct scan generasi keempat memiliki detektor dengan jumlah 960 buah dan dapat berputar sebanyak 360 derajat. Untuk generasi keempat ini tube sinar x berputar mengelilingi detektor sedangkan detektornya tidak bergerak atau berputar seperti ct scan generasi ke tiga (statis). Untuk ct scan generasi keempat disebut juga dengan ct helical atau ct spiral dan dapt menampilkan gambaran / irisan objek dengan cepat dan dapat di manipulasi menjadi gambaran 3D denga peangkat komputer. Untuk ct scan generasi ke empat memiliki detektor fixed ring sebanyak 4800 buah dengan membentuk lingkaran.
Keuntungan dari ct scan generasi keempat adalah waktu scanninga nya yang cepat dan tidak terdapat artefact ring tetapi memiliki kekurangan yaitu dosis radiasi yang diterima pasien menjadi besar dan harga dari ct scan generasi ke empat yang mahal. Ct scan ini dapat melakukan pemeriksaan atau scanning whole body.
Generasi kelima
Untuk ct scan generasi kelima sudah menggunaka metode multi slice. Dengan menggunakan prinsip ct spiral yaitu pada saat scanning meja pemeriksaan akan masuk kedalam gantry, untuk generasi kelima ini sudah menggunakan detektor sebanyak 240-24000 detektor. Untuk generasi kelima ini dapat dimanipulasi menjadi gambaran 3D, 4D.
Pesawat CT SCAN
Ct scan adalah pencitraan diagnostik yang menggunakan kombinasi antara sinar x dan komputer untuk mengolah, menganalisa serta merekontruksi data untuk menghasilkan gambaran irisan tranversal tubuh (cross sectional).
Instrument utama pesawat ct scan :
1.      Meja pemeriksaan (Carbon Graphite Fiber bahan pembuatannya)
2.      Gentry :
·         Tabung sinar x dan kolimator
·         Detektor, DSA (data acquisition system)
·         Lampu indikasi untuk sentrasi
3.      Operator console
Kolimator :
a.       Kolimator pada rumah tabung yang funsinya untuk membatasi luas lapangan dan membatasi keluarnya radiasi.
b.      Kolimator pada pengontrol radiasi untuk diarahkan ke detektor
Detektor dan DSA
Detektor fungsi nya adalah untuk menangkap sinar x yang telah menembus objek dan akan diteruskan menuju DSA. DSA fungsinya adalah untuk menangkao sinar x yang telahmenembus objek, mengubahnya menjadi cahaya tampak, dan mengubah menjadi elektron yang nantinya akan diubah kedalam sinyal digital.
Komputer
Berfungsi sebagaii pengendali dari ct scan seperti pengaturan display, merekonstruksi atau mengolah data.
Input : berfungsi sebagai penerjemah dari bahasa luar komputer menjadi program instruksi
Cpu : pusat pengontrol dan pengendali sistem komputer.
ALU (Arithmetric Logic Unit) yang melaksanakan proses berupa arithmetric operation seperti penambahan, pengurangan, pembagian serta perkalian, kemudian terdapat
Control Unit yang berfungsi mengontrol keseluruhan sistem komputer dalam melakukan pengolahan data, dan
Memory unit yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data ataupun yang sedang dikerjakan.
Output device : digunakan untuk menghasilkan hasil program untuk diamati.
Layar monitor : untuk menampilkan hasil gambaran
Image recorder :
1.      Magnetic tape
2.      Magnetic disk
3.      Floppy disk
Sistem kontrol : untuk mengatur kV, mA, mAs, ketebalan irisan, dan waktu scanning
Printer : untuk mencetak gambaran
PARAMETER CT SCANNING
Konsep dasar :
·         Tolak ukur untuk pemeriksaan ct scan
·         Menetapkan parameter dalam pemeriksaan ct scan
·         Tujuannya untuk mendapatkan gambaran yang sesuai dengan yang diharapkan
PARAMETER UTAMA CT SCAN
1.      mAs
tujuannya untuk kuantitas gambaran, untk menghasilkan resolusi gambaran
mAs tinggi noise rendah dan sebaliknya.
mAs tinggi hanya baik untuk menampilkan gambaran jaringan lunak tetapi untuk menampilkan udara tidak terlalu baik. Untuk paru-paru lebih baik menggunakan mAs rendah.
2.      mA
berhubungan dengan kuantitas sinar x dan ukuran fokus. Penggunaan mA disesuaikan dengan ukuran pasien, posisi pasien, dan thickness.
3.      kV
kV mrupakan kontrol untuk menentukan kuantitas energi sinar x. Menggunakan kV tinggi maka akan mengurangi tingkat noise pada gambaran.
4.      Slice thickness
Tingkat ketebalan irisan objek, biasanya digunakan adalah 10mm, ada daerah yang tebal irisannya 5mm, 2mm, 1mm. Semakit kecil slice thickness maka akan meningkatkan noise dan resolusi gambaran rendah, begitu juga sebaliknya.
Untuk resolusi spatial yang kecil maka gambaran tulang akan terlihat sangat baik. Lebih tipis potongan (slices) mengurangi nilai noise & kontras lebih baik untuk mendeteksi jaringan lunak
5.      Range
Range adalah kombinasi dari beberapa slice thickness pada satu lapangan pemeriksaan untk mendapatkan ketebalan yang sama. Contoh Lapangan pemeriksaan untuk CT-Scan lumbal adalah dari Lumbal 1 sampai dengan Sacrum I.
6.      Patient size
Setiap 4 cm pertambahan tebal objek maka akan mempengaruhi nilai atenuasi menjadi 50 %. Noise juga akan bertambah jika ketebalan naik menjadi 8 cm.
7.      Scan time
Waktu scan yang cepat akan menghasilkan gambaran yang baik, parameter ini akan berguna pada pemeriksaan dengan pasien pediatric atau pemeriksaan objek yang bergerak da mengurangi artifact.
8.      Parameter algorotma
parameter ini digunakan untk mendapatkan gambaran yang baik pada level noise tinggi. Untuk smoothing algoritma digunakan untk mendapatkan gambaran yang baik pada level noise rendah, dan akan memberikan kontras yang lebih baik.

Tidak ada komentar: